Idham Chalid
Idham Chalid | |
---|---|
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-3 | |
Masa jabatan 1972 – 1977 | |
Presiden | Soeharto |
Didahului oleh | Abdul Harris Nasution |
Digantikan oleh | Adam Malik |
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-5 | |
Masa jabatan 1968 – 1977 | |
Presiden | Soeharto |
Didahului oleh | Mursalin Daeng Mamangung |
Digantikan oleh | Adam Malik |
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 6 Juni 1968 – 28 Maret 1973 | |
Presiden | Soeharto |
Didahului oleh | Tidak Ada |
Digantikan oleh | Surono Reksodimejo |
Wakil Perdana Menteri | |
Masa jabatan 24 Maret 1956 – 9 Juli 1959 | |
Presiden | Soekarno |
Didahului oleh | Djanu Ismadi Harsono Tjokroaminoto |
Digantikan oleh | Tidak ada |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 Agustus 1921 Satui, Kalimantan Selatan, Hindia Belanda |
Meninggal | 11 Juli 2010 [1] Jakarta, Indonesia |
Agama | Islam |
Idham Chalid (lahir di Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921 – meninggal di Jakarta, 11 Juli 2010 pada umur 88 tahun) adalah salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR. Selain sebagai politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan beliau pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1956-1984.
Latar Belakang
Idham Chalid lahir pada tanggal 27 Agustus 1921 di Satui, bagian tenggara Kalimantan Selatan. Ia merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya H Muhammad Chalid, penghulu asal Amuntai yang sekitar 200 kilometer dari Kota Banjarmasin. Saat usia Idham enam tahun, keluarganya hijrah ke Amuntai dan tinggal di daerah Tangga Ulin, kampung halaman leluhur ayahnya.
Riwayat
Sejak berkiprah dari remaja, karier Idham di PBNU terus menanjak. Ketika NU masih bergabung dengan Masyumi (1950), ia menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang Kalimantan Selatan. Sementara itu, ia juga menjadi anggota DPR RIS (1949-1950). Dua tahun kemudian, Idham terpilih menjadi ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif NU (1952-1956). Kemudian, ia dipilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 1956. Saat dipercaya menjadi orang nomor satu NU ia masih berusia 34 tahun. Jabatan tersebut diembannya selama 28 tahun, yaitu hingga tahun 1984 dan menjadikannya orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU.
Boleh dikata, selama lebih 30 tahun sebagai orang nomor satu NU, Idham telah mengalami berbagai pasang surut. Di bidang eksekutif, ia beberapa kali jadi menteri, baik saat masa Orde Lama maupun Orde Baru. Pada masa Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri. Ketika Bung Karno jatuh pada 1966, ia menjadi Menteri Utama bidang Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Ampera I dan Menteri Negara Kesejahteraan dalam Kabinet Ampera II dan Kabinet Pembangunan I. Setelah itu ia diangkat menjadi ketua MPR/DPR pada periode 1972-1977. Dalam posisi pemerintahan, beliau pernah juga mengemban tugas sebagai Ketua DPA.
Pahlawan nasional
Idham Chalid diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia, bersama dengan 6 tokoh lain, berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011.[2][3] Ia merupakan putera Banjar ketiga yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional setelah Pangeran Antasari dan Hasan Basry.[4][5]
Referensi
- ^ Banjarmasin Post - KH Idham Chalid Berpulang. Diakses 11 Juli 2010
- ^ Radar Banjarmasin - Idham Chalid Pahlawan Nasional
- ^ Radar Banjarmasin - KH Idham Chalid, Pahlawan Nasional Ketiga dari Banua
- ^ Puar: "KH Idham Chalid Bisa Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional," - suaramerdeka
- ^ Tokoh Kalsel Bangga Idham Chalid Pahlawan Nasional - situs resmi NU
Pranala Luar
- Riwayat Hidup KH Idham Chalid - Kompas.com, 11 Juli 2010. Diakses 30 Desember 2013.
- Bagir Manan: Idham Chalid pantas dijadikan teladan - Antaranews.com, 21 April 2013, diakses 21 Februari 2014.
Sebelumnya: Abdul Harris Nasution | Ketua MPR 1972 - 1977 | Digantikan oleh: Adam Malik |
Sebelumnya: Mursalin Daeng Mamangung | Ketua DPR 1968 - 1977 | Digantikan oleh: Adam Malik |
Sebelumnya: Adam Malik | Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 1966 - 1973 | Digantikan oleh: Surono Reksodimedjo |
Sebelumnya: Djanu Ismadi Harsono Tjokroaminoto | Wakil Perdana Menteri Indonesia 1956 - 1959 | Digantikan oleh: Tidak Ada |
Sebelumnya: K.H. Hasan Gipo | Ketua Umum Tanfidziyah PBNU 1952 - 1984 | Digantikan oleh: K.H. Abdurrahman Wahid |
wiki.kurikulum.org, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.