Kota Tidore Kepulauan |
Lambang Kota Tidore Kepulauan Semboyan: Toma Loa Se Banari
|
Peta lokasi Kota Tidore Kepulauan Koordinat: xx°xx′xx″N xx°xx′xx″E / 0.00000°N 0.00000°E / 0.00000; 0.00000{{#coordinates:}}: lintang salah |
Provinsi | Maluku Utara |
Dasar hukum | UU RI Nomor 1 Tahun 2003 |
Tanggal | 31 Mei 2003 |
Ibu kota | - |
Pemerintahan |
- Walikota | Drs. Achmad Mahifa |
- DAU | Rp. 443.177.446.000.-(2013)[1] |
Luas | 9.564,7 km²[2][3] |
Populasi |
- Total | 98.025 jiwa (2010)[4] |
- Kepadatan | 51 |
Demografi |
- Kode area telepon | 0921 |
Pembagian administratif |
- Kecamatan | 8 |
- Kelurahan | 32 kelurahan, 37 desa |
Kota Tidore Kepulauan adalah salah satu kota di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 9.564,7 km² dan berpenduduk sebanyak 98.025 jiwa (2010).
Sampai tahun 2010, kota ini dipimpin oleh wali kota Drs. H Achmad Mahifa dan wakil wali kota Salahuddin Adrias, ST. Visi kota ini adalah "Terwujudnya Kota Tidore Kepulauan yang Beriman, Maju, Mandiri dan Berperadaban".
Sejarah
Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena cengkeh dan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibukota provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga Sultan Tidore. Setelah Papua masuk ke wilayah Republik Indonesia, statusnya berubah menjadi ibukota daerah administratif Halmahera tengah dengan ibukota Soa Sio Tidore. Tahun 1990, status daerah administratif berubah menjadi kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun 2003, Tidore menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan penjabat wali kota pertama adalah Drs. M. Nur Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud Adrias.
Makanan Khas
Makanan khas kota ini yang tidak terdapat di daerah lain di Maluku Utara adalah lapis tidore, kue bilolo dan juga mam raha serta popeda.
Tokoh
Salah satu tokoh asal Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku yang juga telah diangkat sebagai pahlawan nasional. Nama tokoh ini juga diabadikan sebagai nama kapal perang KRI Nuku. Tokoh lainnya adalah Zainal Abidin Syah, gubernur pertama Papua Barat tahun 1950-an yang pada waktu itu beribukota di Soa Sio Tidore.
Pendidikan
Sarana pendidikan di kota ini cukup lengkap, dengan dua perguruan tinggi yaitu Universitas Nuku dan STMIK Tidore Mandiri.
Pariwisata
Beberapa objek wisata yang ada di kota ini adalah pantai Ake Sahu, taman laut Pulau Maitara (Tanjung Tongowai), museum Kesultanan Tidore Sonyine Malige, pantai Cobo, benteng Tahua dan tugu pendaratan "Sebastiano De Elaco" (pelaut dari Spanyol).
Transportasi
Transportasi yang ada di kota ini adalah mikrolet, becak motor, ojek dan becak. Untuk ke kota ini, bisa di tempuh dari kota Ternate dengan feri dengan waktu tempuh 30 menit dan speedboat yang waktu tempuhnya tak sampai 10 menit.
Di kota ini juga terletak Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara yang merupakan ibukota defenitif provinsi Maluku Utara. Rencananya setelah infrastruktur pemerintahan dan fasilitas lainnya dibangun, aktivitas pemerintahan akan dipindahkan dari Ternate ke daerah ini. Sofifi berada di kecamatan Oba Utara pulau Halmahera. Untuk diketahui, wilayah Kota Tidore Kepulauan terdiri dari Kecamatan Tidore Utara, Kecamatan Tidore Selatan dan Kecamatan Tidore (terletak di pulau Tidore) dan Kecamatan Oba serta Kecamatan Oba Utara (terletak di pulau Halmahera).
Pemekaran Daerah
Kota Sofifi
Kota Sofifi merupakan ibukota Provinsi Maluku Utara akan dinaikkan menjadi kotamadya. Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi:
- Oba
- Oba Selatan
- Oba Tengah
- Oba Utara
Referensi
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
- ^ Pemko Tidore Kepulauan
- ^ Penjelasan UU RI No. 1 Th. 2003 Bab I UMUM
- ^ BPS Supas 2005
Pranala luar
|
---|
| Pusat pemerintahan: Sofifi, Kota Tidore Kepulauan | | Kabupaten | | |
---|
| Kota | |
---|
| |
|
Sumber :
wiki.al-quran.co, id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), dsb.