Ekonomi Aljazair
Ekonomi Aljazair menempati urutan ketiga di benua Afrika setelah Afrika Selatan dan Mesir. Hingga saat ini penopang utama perekonomian adalah minyak bumi dan gas alam, yang diperkirakan mencapai 98% dari pendapatan nasional.[1] Cadangan minyaknya menempati peringkat 15 dunia, dimana cadangan gasnya menempati peringkat 7 di dunia.[2] Sebagian besar cadangan minyak berada di Sahara Timur. Pemerintah Aljazair sempat mengurangi ekspor pada 1980-an untuk memperlambat penipisan cadangan, namun kembali ditingkatkan pada tahun 1990-an. Ekspor utama lainnya adalah domba, sapi, dan kuda; produk hewani seperti wol dan kulit, anggur, serealia (gandum hitam, jelai, haver), sayuran, buah-buahan (terutama buah ara dan anggur) dan benih, rumput esparto, minyak dan ekstrak nabati (terutama minyak zaitun), bijih besi, seng, fosfor alam, kayu, gabus, vegetal crin dan tembakau. Namun wol impor melebihi ekspor dalam jumlah.
Aljazair mengimpor sebagian besar gula, kopi, mesin, logam olahan dari segala jenis, pakaian dan tembikar. Dari jumlah tersebut jauh sebagian besar berasal dari Prancis. Ekspor ke Inggris terutama batubara, kain kapas dan mesin-mesin dagang. Algeria paling memiliki hubungan dagang dekat dengan Perancis dan Italia, dalam hal impor dan ekspor; selain itu juga dengan Amerika Serikat dan Spanyol.
Aljazair saat ini hanya memiliki satu bursa saham, Bursa Efek Aljazair.[3]
Referensi
- ^ Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. "Potensi Ekonomi Aljazair". Unknown parameter
|accesdate=
ignored (|tanggal akses=
suggested) (help) - ^ China Radio International. "Aljazair". Unknown parameter
|accesdate=
ignored (|tanggal akses=
suggested) (help) - ^ http://www.sgbv.dz/
|
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.