Kabupaten Maros |
Lambang Kabupaten Maros
|
Peta lokasi Kabupaten Maros Koordinat: |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Ibu kota | Maros |
Pemerintahan |
- Bupati | Ir. H. M. Hatta Rahman, MM |
- DAU | Rp. 540.383.322.000.-(2013)[1] |
Luas | 1.619,12 km2 |
Populasi |
- Total | 250.000 jiwa |
- Kepadatan | 154,4 jiwa/km2 |
Demografi |
Pembagian administratif |
- Situs web | http://www.maroskab.go.id/ |
Maros di tahun 1929
Kabupaten Maros adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Maros. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.619,12 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 250.000 jiwa.
Sejarah dan penduduk asli
Benteng Maros pada masa Hindia Belanda
Sejarah tentang Maros senantiasa terkait dengan keberadaan manusia pra-sejarah yang ditemukan di Gua Leang-leang, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung (sekitar 11 km dari Kota Maros atau 44 km dari Kota Makassar). Dari hasil penelitian, arkeolog menyebutkan bahwa gua bersejarah tersebut telah dihuni oleh manusia sejak zaman Megalitikum sekitar 3000 tahun sebelum Masehi (nyaris satu zaman dengan Nabi Nuh yang wafat 3043 tahun sebelum Masehi) yang selanjutnya turun-temurun atau beranak-pinak hingga saat ini. Sehingga, untaian sejarah tersebut menjadi "benang merah" tentang asal-muasal orang-orang Maros atau biasa disebut dengan istilah "Putera Daerah".
Kecamatan
Kabupaten Maros terdiri dari 14 kecamatan, yaitu:
- Bontoa
- Marus Baru
- Lau
- Camba
- Bantimurung
- Tompobulu
- Turikale
- Tanralili
- Moncongloe
- Marusu
- Mandai
- Simbang
- Cenrana
- Mallawa
Referensi
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
Pranala luar
- Website Resmi Pemerintah Kabupaten Maros
Sumber :
wiki.kpt.co.id, id.wikipedia.org, buku.us, dsb.