Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Ensiklopedia Dunia   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (Kota Tanjungpinang)(Kota TasikmalayaArtikel berikutnya

Kota Tarakan

Kota Tarakan
Lambang Kota Tarakan
Lambang Kota Tarakan
Semboyan: BAIS (Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera)
Julukan: Bumi Paguntaka


Lokasi Kalimantan Timur Kota Tarakan.svg
Peta lokasi Kota Tarakan
Koordinat: 3°14'23"-3°26'37" LU
117°30'50"-117°40'12" BT
ProvinsiKalimantan Utara
Dasar hukumUU RI No. 29 Tahun 1997
Tanggal15 Desember 1997
Pemerintahan
 - WalikotaUdin Hianggio
 - APBDRp1,7 Triliun (2013)
Luas250,80 km²
Populasi
 - Total239.787 jiwa
 - Kepadatan956 jiwa/km²
Demografi
 - Suku bangsaTidung, Banjar, Jawa, Bugis, Tionghoa dan lain-lain
 - AgamaIslam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu dan lain-lain
 - BahasaBahasa Indonesia dan Bahasa Tidung
 - Zona waktuWITA
 - Kode area telepon0551
 - Bandar udaraBandar Udara Internasional Juwata
Pembagian administratif
 - Kecamatan4
 - Kelurahan20
 - Flora resmiBakau
 - Fauna resmiBekantan
 - Situs webhttp://www.tarakankota.go.id/

Kota Tarakan merupakan satu-satunya kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia dan juga merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 250,80 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Kota Tarakan berpenduduk sebanyak 239.787 jiwa. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil.

Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera).

Daftar isi

Sejarah

Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.[1]

Pemboran minyak oleh Bataafsche Petroleum Maatschappij di Pulau Tarakan (tahun 1920-1940)
Prajurit dari Batalion ke-2/48 menyaksikan konvoi yang membawa mereka ke Tarakan
Lapangan Udara Tarakan 2 minggu setelah diduduki. Lihat pelubangan yang mendalam.
Gabungan patroli Australia-Hindia Belanda di bagian terpencil Tarakan
Pantai tempat pasukan sekutu mendarat di Tarakan pada 1 May 1945 [2]
Brigadir D.A. Whitehead (Komandan birade 26, berpipa rokok) bersama Letnan Jenderal Leslie Morshead

Era Kerajaan Tidung

Kerajaan Tidung[3] atau dikenal pula dengan nama Kerajaan Tarakan (Kalkan/Kalka) adalah kerajaan yang memerintah Suku Tidung di Kalimantan Utara, yang berkedudukan di Pulau Tarakan dan berakhir di Salimbatu. Sebelumnya terdapat dua kerajaan di kawasan ini, selain Kerajaan Tidung, terdapat pula Kesultanan Bulungan yang berkedudukan di Tanjung Palas. Berdasarkan silsilah (Genealogy) yang ada bahwa dipesisir timur Pulau Tarakan yaitu di kawasan Dusun Binalatung sudah ada Kerajaan Tidung Kuno (The Ancient Kingdom of Tidung), kira-kira pada tahun 1076-1156, kemudian berpindah ke pesisir selatan Pulau Tarakan di kawasan Tanjung Batu pada tahun 1156-1216, lalu bergeser lagi ke wilayah barat yaitu ke kawasan Sungai Bidang kira-kira pada tahun 1216-1394, setelah itu berpindah lagi, yang relatif jauh dari Pulau Tarakan ke daerah Pimping bagian barat dan kawasan Tanah Kuning, sekitar tahun 1394-1557.

Dari riwayat-riwayat yang terdapat dikalangan suku Tidung tentang kerajaan yang pernah ada dan dapat dikatakan yang paling tua di antara riwayat lainnya yaitu dari Menjelutung di Sungai Sesayap dengan rajanya yang terakhir bernama Benayuk. Berakhirnya zaman Kerajaan Menjelutung karena ditimpa malapetaka berupa hujan ribut dan angin topan yang sangat dahsyat sehingga mengakibatkan perkampungan di situ runtuh dan tenggelam kedalam air (sungai) berikut warganya. Peristiwa tersebut dikalangan suku Tidung disebut Gasab yang kemudian menimbulkan berbagai mitos tentang Benayuk dari Menjelutung.

Dari beberapa sumber didapatkan riwayat tentang masa pemerintahan Benayuk yang berlangsung sekitar 35 musim. Perhitungan musim tersebut adalah berdasarkan hitungan hari bulan (purnama) yang dalam semusim terdapat 12 purnama. Dari itu maka hitungan musim dapat disamakan lebih kurang dengan tahun Hijriah. Apabila dirangkaikan dengan riwayat tentang beberapa tokoh pemimpin (Raja) yang dapat diketahui lama masa pemerintahan dan keterkaitannya dengan Benayuk, maka diperkirakan tragedi di Menjelutung tersebut terjadi pada sekitaran awal abad XI. Kelompok-kelompok Suku Tidung pada zaman Kerajaan Menjelutung belumlah seperti apa yang terdapat sekarang ini, sebagaimana diketahui bahwa dikalangan Suku Tidung yang ada di Kalimantan Timur dan Utara sekarang terdapat 4 (empat) kelompok dialek bahasa Tidung, yaitu :

  • Dialek bahas Tidung Malinau
  • Dialek bahasa Tidung Sembakung.
  • Dialek bahas Tidung Sesayap.
  • Dialek bahas Tidung Tarakan yang biasa pula disebut Tidung Tengara yang kebanyakan bermukim di daerah air asin.

Dari adanya beberapa dialek Bahasa Tidung yang merupakan kelompok komunitas berikut lingkungan sosial budayanya masing-masing, maka tentulah dari kelompok-kelompok dimaksud memiliki pemimpin masing-masing. Sebagaimana diriwayatkan kemudian bahwa setelah Kerajaan Benayuk di Menjelutung runtuh maka anak keturunan beserta warga yang selamat berpindah dan menyebar kemudian membangun pemukiman baru. Salah seorang dari keturunan Benayuk yang bernama Kayam selaku pemimpin dari pemukiman di Linuang Kayam (Kampung si Kayam) yang merupakan cikal bakal dari pemimpin (raja-raja) di Pulau Mandul, Sembakung dan Lumbis.

Berikut adalah raja-raja yang pernah memimpin Kerajaan Tidung :

  • Benayuk dari sungai Sesayap, Menjelutung (Masa Pemerintahan ± 35 Musim)
  • Yamus (Si Amus) (Masa Pemerintahan ± 44 Musim)
  • Ibugang (Aki Bugang)
  • Itara (Lebih kurang 29 Musim)
  • Ikurung (Lebih kurang 25 Musim)
  • Ikarang (Lebih kurang 35 Musim), di Tanjung Batu (Tarakan).
  • Karangan (Lebih kurang Musim)
  • Ibidang (Lebih kurang Musim)
  • Bengawan (Lebih kurang 44 Musim)
  • Itambu (Lebih kurang 20 Musim)
  • Aji Beruwing Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
  • Aji Surya Sakti (Lebih kurang 30 Musim)
  • Aji Pengiran Kungun (Lebih kurang 25 Musim)
  • Pengiran Tempuad (Lebih kurang 34 Musim)
  • Aji Iram Sakti (Lebih kurang 25 Musim) di Pimping, Bulungan
  • Aji Baran Sakti (Lebih kurang 20 Musim).
  • Datoe Mancang (Lebih kurang 49 Musim)
  • Abang Lemanak (Lebih kurang 20 Musim), di Baratan, Bulungan
  • Ikenawai bergelar Ratu Ulam Sari (Lebih kurang 15 Musim)

Era Dinasti Tengara

Dinasti Tengara bermulai pada tahun 1557-1916 Masehi, dinasti ini pertama kali dipimpin oleh Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet pada tahun 1557 Masehi dan berakhir pada saat dipimpin oleh Datoe Adil pada tahun 1916, Dinasti Tengara berlokasi di kawasan Pamusian, Tarakan Tengah

Berikut adalah raja-raja yang pernah berkuasa pada masa Dinasti Tengara :

  • Amiril Rasyd Gelar Datoe Radja Laoet (1557-1571)
  • Amiril Pengiran Dipati I (1571-1613)
  • Amiril Pengiran Singa Laoet (1613-1650)
  • Amiril Pengiran Maharajalila I (1650-1695)
  • Amiril Pengiran Maharajalila II (1695-1731)
  • Amiril Pengiran Dipati II (1731-1765)
  • Amiril Pengiran Maharajadinda (1765-1782)
  • Amiril Pengiran Maharajalila III (1782-1817)
  • Amiril Tadjoeddin (1817-1844)
  • Amiril Pengiran Djamaloel Kiram (1844-1867)
  • Ratoe Intan Doera/Datoe Maoelana (1867-1896), Datoe Jaring gelar Datoe Maoelana adalah putera Sultan Bulungan Muhammad Kaharuddin (II)
  • Datoe Adil (1896-1916)

Era Hindia Belanda

Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah, yakni: Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk mengubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppress RI No. 22 Tahun 1963.

Era Pendudukan Jepang

Pada saat pendaratan Sekutu, angkatan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang didatangkan dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Satuan terbesar adalah Batalion Infantri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang yang dikomandoi oleh Mayor Tadai Tokoi. 150 pasukan pendukung AD juga ada di Tarakan. Sumbangan AL kepada garnisun Tarakan tersusun atas 980 pelaut yang dikomandoi oleh Komandan Kaoru Kaharu. Satuan laut utama adalah Angkatan Garnisun Laut ke-2 yang berkekuatan 600 orang. Satuan laut ini dilatih bertempur sebagai infantri dan mengoperasikan beberapa senapan pertahanan pesisir. 350 pekerja minyak sipil Jepang juga diharapkan bertempur pada saat serangan Sekutu. Angkatan Jepang termasuk sekitar 50 orang Indonesia yang berdinas di satuan pengawal pusat. Mayor Tokoi mengarahkan keseluruhan pertahanan Tarakan, meskipun hubungan antara AL dan AD buruk.[4]

Angkatan Jepang dipusatkan di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan tempat satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan.[5] Pembela itu telah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum serangan yang menyusun posisi bertahan dan menanam ranjau.[6] Pertahanan yang diatur itu banyak dipakai selama pertempuran, dengan taktik Jepang yang difokuskan pada posisi bertahan pra-persiapan yang kuat. Jepang tak melakukan kontra-serangan besar apapun, dan kebanyakan gerakan menyerang terbatas pada beberapa pihak penyerang yang mencoba menyelusup garis Australia.[7]

Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pasifik. Jepang menyerang Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda yang kecil dalam pertempuran yang berlangsung selama 2 hari di mana separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.[8]

Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat kebijakan pendudukan Jepang. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang kurang gizi. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari Jawa. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "jugun ianfu" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.[9]

Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. Tanker minyak Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat pada tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu.[10] Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia.[11] Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 batalion infantri yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke Balikpapan. Batalion ini dihancurkan oleh Divisi ke-7 Australia pada bulan Juli selama Pertempuran Balikpapan.[12]

Era Kemerdekaan

Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Provinsi Kalimantan Timur bagian utara sehingga pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981.

Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.

Sejak tahun 2012, Kota Tarakan merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur.

Pemerintahan

Suasana pada malam hari di pusat kota
Pusat Kota Tarakan
Kantor Wali Kota Tarakan

Kecamatan

Kota Tarakan terbagi atas 4 Kecamatan, yaitu:

Kelurahan

Kota Tarakan terdiri dari 4 Kecamatan dan 20 Kelurahan, untuk Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Tengah masing-masing terdiri dari 5 Kelurahan, untuk Tarakan Timur terdiri dari 7 Kelurahan dan 3 Kelurahan untuk Tarakan Utara.

Berikut adalah daftar Kelurahan di Kota Tarakan:

  1. Kelurahan Karang Anyar
  2. Kelurahan Karang Anyar Pantai
  3. Kelurahan Karang Balik
  4. Kelurahan Karang Rejo
  5. Kelurahan Karang Harapan
  6. Kelurahan Pamusian
  7. Kelurahan Kampung 1 Skip
  8. Kelurahan Selumit
  9. Kelurahan Selumit Pantai
  10. Kelurahan Sebengkok
  11. Kelurahan Lingkas Ujung
  12. Kelurahan Gunung Lingkas
  13. Kelurahan Kampung 4
  14. Kelurahan Kampung 6
  15. Kelurahan Mamburungan
  16. Kelurahan Mamburungan Timur
  17. Kelurahan Pantai Amal
  18. Kelurahan Juata Permai
  19. Kelurahan Juata Laut
  20. Kelurahan Juata Kerikil

Geografi

Peta lokasi Pulau Tarakan

Kota Tarakan, yang secara geografis terletak pada 3°14'23" - 3°26'37" Lintang Utara dan 117°30'50" - 117°40'12" Bujur Timur, terdiri dari 2 (dua) pulau, yaitu Pulau Tarakan dan Pulau Sadau dengan luas wilayah mencapai 657,33 km².

Adapaun batas-batas wilayah sebagai berikut :

  • Sebelah Utara : Kecamatan Pulau Bunyu
  • Sebelah Timur : Laut Sulawesi
  • Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Palas
  • Sebelah Barat : Kecamatan Sesayap dan Kecamatan Sekatak

Suhu udara minimum Kota Tarakan rata-rata 24,1 °C dan maksimum 31,1 °C dengan Kelembabab rata-rata 84,7%. Curah Hujan dalam 5 tahun terakhir rata-rata sekitar 308,2 mm/bulan dan penyinaran rata-rata 49,82%, telah memberikan julukan tersendiri bagi pulau ini sebagai daerah yang tak kenal musim.

Penduduk & Agama

Suasana laut di Tarakan saat matahari terbenam
Swiss-Bell Hotel Tarakan pada malam hari
Kondisi pusat kota Tarakan dari udara
Dua gedung perkantoran yang berdampingan

Penduduk

Berikut adalah pertumbuhan penduduk Kota Tarakan dari tahun 1980 :

TahunPopulasi
198055.444 jiwa
199184.648 jiwa
1997109.353 jiwa
1998113.565 jiwa
2000116.641 jiwa
2001121.588 jiwa
2003149,998 jiwa
2005168.331 jiwa
2007176.981 jiwa
2008178.111 jiwa
2010193.069 jiwa [13]
2012239.787 jiwa

Berdasarkan data yang ada pada hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Tarakan mencapai 193.069 jiwa, terdiri dari laki-laki = 101.464 jiwa dan perempuan = 91.605 jiwa.

Penduduk Tarakan berdasarkan wilayah :

Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Barat adalah 67.780 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :

KelurahanPendudukLuas
Karang Anyar27.573 jiwa5,61 km²
Karang Anyar Pantai17.855 jiwa8,51 km²
Karang Balik7.875 jiwa0,80 km²
Karang Harapan7.621 jiwa12,31 km²
Karang Rejo6.856 jiwa0,76 km²

Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Tengah adalah 60.397 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :

KelurahanPendudukLuas
Kampung 1 Skip8.410 jiwa50,61 km²
Pamusian14.131 jiwa2,54 km²
Sebengkok15.019 jiwa1,48 km²
Selumit6.490 jiwa0,43 km²
Selumit Pantai16.347 jiwa0,48 km²

Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Timur adalah 42.909 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :

KelurahanPendudukLuas
Gunung Lingkas7.905 jiwa3,19 km²
Lingkas Ujung10.409 jiwa1,16 km²
Kampung 44.529 jiwa11,39 km²
Kampung 65.433 jiwa11,21 km²
Mamburungan7.633 jiwa8,51 km²
Mamburungan Timur2.531 jiwa10,40 km²
Pantai Amal4.469 jiwa12,15 km²

Jumlah penduduk di Kecamatan Tarakan Utara adalah 21.983 jiwa, berikut adalah data dari setiap kelurahan :

KelurahanPendudukLuas
Juata Kerikil4.705 jiwa10,59 km²
Juata Laut10.401 jiwa84,54 km²
Juata Permai6.877 jiwa14,23 km²

Suku & Agama

Masjid Islamic Center Baitul Izzah yang hampir selesai di bangun[14]

Kota Tarakan, yang didiami oleh suku asli Tidung, dalam perkembangannya sebagaimana daerah lain dihuni pula oleh suku-suku lain seperti, Suku Dayak, Banjar, Jawa, Bugis, Batak, Toraja, Tionghoa, dan lain-lain.

Pemeluk agama terbesar adalah Islam disamping Kristen, Hindu dan Budha. Berikut jumlah Penduduk Menurut Agama/Kepercayaan :

Islam162.983 jiwa
Protestan20.633 jiwa
Katolik5.523 jiwa
Budha3.746 jiwa
Hindu162 jiwa
Khonghucu12 jiwa
Lain-lain10 jiwa

Dibidang kesenian, Tanah Paguntaka ini terkenal akan Tari Jepen yang merupakan tari asli daerah ini, selain Hadrah dan tari-tari tradisional yang berasal dari berbagai daerah. Sementara di dunia musik, perkembangan musik tradisional dan modern juga menunjukkan kemajuan yang berarti.

Pendidikan

Salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Tarakan[15] [16]

Pendidikan di Kota Tarakan lumayan maju, karena sudah memiliki beberapa Sekolah Bertaraf Internasional, yaitu SMP Negeri 1 Tarakan[17] [18], SMP Negeri 3 Tarakan, dan SMA Negeri 1 Tarakan[19] [20], dan 2 Sekolah Adiwiyata, yaitu SMP Negeri 1 Tarakan dan SMK Negeri 1 Tarakan.

Berikut adalah data tentang pendidikan di Kota Tarakan :

Transportasi

Darat

Di Tarakan hanya ada Taxi Bandara dan Angkutan Kota atau Angkot untuk transportasi darat, Bus hanya digunakan untuk karyawan industri di daerah Juwata Laut. Rencananya akan di bangun jembatan penghubung antara Kota Tarakan dengan Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan [21]. Panjang jembatan yang akan dibangun ini adalah 5 km dan akan melewati Pulau Sadau di tengahnya.

Laut

Tarakan menyediakan pelayanan transportasi laut dengan tujuan wilayah lain di Kalimantan Utara dan Tawau, Sabah, Malaysia. Pelabuhan di Tarakan juga melayani transportasi laut ke Jawa dan Sulawesi. Di Kota Tarakan terdapat 4 pelabuhan utama antara lain Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Juwata Laut. Pelabuhan Tengkayu I dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk Speed Boat ke wilayah lain di Kalimantan Utara jaraknya dari pusat kota sekitar 1 km, Pelabuhan Tengkayu II digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang jarak dari pusat kota hanya 500 m, Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia jaraknya dari pusat kota 1,5 km, serta Pelabuhan Juwata Laut yang baru saja dibangun digunakan sebagai pelabuhan Ferry jaraknya dari pusat kota adalah 10 km.

Udara

Transportasi udara di kota Tarakan dimungkinkan melalui pelabuhan udara International Juwata, yang melayani penerbangan dari maskapai penerbangan Domestik maupun International. Rute Domestik meliputi antara lain dari Tarakan langsung menuju kota : Balikpapan, Surabaya, Jakarta, Tanjung Selor, Nunukan, Berau. Maskapai penerbangan yang melayani antara lain : Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Kalstar, Susi Air, MAF. Sedangkan rute International, baru saja diresmikan pada awal tahun 2012 dengan rute Tarakan - Tawau (Malaysia) pulang pergi dengan dilayani maskapai penerbangan MASWings dari Malaysia.

Perbankan

Tarakan memiliki beberapa bank pemerintah dan swasta maupun syariah yang membuka kantor cabang, berikut adalah daftar bank di Kota Tarakan :

Media Informasi

Televisi

  • Channel Tarakan
  • Nunukan Channel
  • Tarakan TV
  • TVRI Kaltim

Radio

  • Radio Republik Indonesia
    • RRI Tarakan Pro1 - 97.9 MHz
    • RRI Tarakan Pro2 - 101.9 MHz
    • RRI Tarakan Pro3 - 88.8 MHz
  • Suara Kasih - 91.2 MHz
  • Pas FM - 92.0 MHz
  • Breaker FM - 95.3 MHz
  • Suara Bhayangkara - 96.0 MHz
  • Radar Tarakan (RTFM) - 98.7 MHz
  • Kaltara FM - 100.3 MHz
  • Radio Dakwah At-Tanwir - 103.2 MHz
  • Bunyu FM, Bunyu - 104.1 MHz
  • Medika FM - 104.6 MHz
  • Star FM - 105.4 MHz
  • Grass FM - 106.2 MHz
  • Beo Persada (Radio Elshinta) - 106.7 MHz

Surat Kabar Harian

Obyek Wisata

Wajah baru Gusher Plaza pada Agustus 2011
Penangkaran Buaya Kota Tarakan

Berikut adlah wisata-wisata yang dapat ditemukan di Tarakan[22] :

  1. Pesta Rakyat Iraw Tengkayu, merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat bumi paguntaka biasa diperingati setiap 2 tahun sekali
  2. Pantai Amal, terdiri dari 2 buah pantai, yaitu pantai amal baru dan pantai amal lama, pantai ini terletak di Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur. Pemandangan di pantai amal sangat indah karena memiliki banyak pohon kelapa dan airnya yang berwarna biru [23]
  3. Grand Tarakan Mall adalah pusat perbelanjaan modern terbesar di Kalimantan Utara
  4. Gusher Plaza, terletak disamping Hutan Mangrove, didalam Gusher Plaza terdapat Ramayana Department Store, Robinson Supermarket, KFC, EMI dan sebagainya. Kebanyakan merupakan Ruko (rumah toko) yang sebagian besar bergerak di bidang usaha retail alat rumah tangga, handphone, pakaian dan lain-lain. [24]
  5. THM Plaza, berada di depan Grand Tarakan Mall, terdapat banyak kios, salah satunya KFC, toko buku Karisma.
  6. Museum Rumah Bundar, merupakan museum dengan bentuk atap bundar atau setengah lingkaran, museum ini berisi peninggalan sejarah milik Belanda dan Jepang [25] [26]
  7. Baloy Adat Tidung, adalah museum peninggalan sejarah kerajaan Tidung
  8. Hutan Mangrove, merupakan habitat alami dari fauna asli Tarakan, yakni Bekantan
  9. Islamic Center Baitul Izzah, Kampung Empat, Tarakan Timur adalah masjid terbesar di Kalimantan Utara. Islamic Center ini terletak sekitar 5 km dari pusat kota. [27]
  10. Bais Hills Pantai Amal, terdapat kolam renang umum dan restaurant.
  11. Penangkaran Buaya Juwata, berada di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat [28]. Obyek ini adalah salah satu obyek wisata unggulan di Kota Tarakan dan memiliki koleksi buaya dari beberapa wilayah di Kalimantan. Dengan luas sekitar 5 hektar, kegiatan penangkaran buaya telah dimulai sejak 1991. Ada tiga jenis buaya ditangkarkan di sini. Mereka adalah Buaya Muara (crocodylus porosus), Buaya Supit (tamistoma scheillius), dan Buaya Air Tawar (crocodylus siamlisus)
  12. Tarakan Expo, diadakan setiap ulang tahun Kota Tarakan mulai tanggal 15 Desember sampai Tahun Baru
  13. Wana Wisata Persemaian, sebuah Wana Wisata yang jaraknya kurang lebih 30 menit dari pusat kota ini merupakan sebuah tempat persemaian beberapa tumbuhan. Wana Wisata ini di miliki oleh badan Inhutani kota Tarakan. Tak hanya pepohonan atau tumbuhan saja yang dapat anda lihat disana, tetapi juga dapat ditemukan beberapa fauna yang hidup bebas ditempat tersebut. Wana Wisata ini terletak di Kelurahan Karang Harapan, Tarakan Barat. Banyak yang berkunjung sebagai sarana piknik keluarga di samping itu tersedia juga sarana latihan Golf bagi pemula [29] Update 2012 : Wahana wisata ini kurang terawat dan sering dijadikan sebagai lokasi Bumi perkemahan Pramuka.
  14. Taman Kebun Anggrek, merupakan tempat atau lokasi penangkaran serta pembudidayaan Anggrek di Tarakan [30]
  15. Taman Oval Ladang
  16. Taman Oval Markoni
  17. Taman Oval Malundung
  18. Taman Monumen Penghargaan Kota Tarakan di Bandara Juwata
  19. Bungker Peninggalan Jepang di Bandara Juwata
  20. Makam Tentara Jepang
  21. Tugu Makam Tentara Australia
  22. Air Terjun Karungan
  23. Pulau Sadau
  24. Taman Rekreasi Air 3R

Kota Kembar

Kota Tarakan memiliki beberapa kota kembar yang semuanya terdapat di Malaysia, yaitu :

Galeri

Referensi

  1. ^ Sejarah Kota Tarakan
  2. ^ http://www.lontar.ui.ac.id/file?file= digital/127050-RB04H26p-Pendudukan%20 Jepang-Lampiran.pdf
  3. ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1855). Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde. Lange & Co. p. 423. 
  4. ^ Stanley (1997). Halaman 9.
  5. ^ John Coates (2001), An Atlas of Australia's Wars. Oxford University Press, Melbourne. Halaman 280.
  6. ^ Stanley (1997). Halaman 66.
  7. ^ I Australian Corps (1980). Halaman 64-65.
  8. ^ Stanley (1997). Halaman 7-9.
  9. ^ Stanley (1997). Halaman 8-9.
  10. ^ Stanley (1997). Halaman 9.
  11. ^ Stanley (1997). Halaman 57.
  12. ^ Long (1963). Halaman 503.
  13. ^ http://www.radartarakan.co.id/index.p hp/kategori/detail/Tarakan/6549
  14. ^ http://tarakan-tv.com/sosialbudaya/84 2-baitul-izzah-nama-masjid-islamic-ce ntre-yang-baru
  15. ^ http://www.radartarakan.co.id/index.p hp/tab/detail/Serba-serbi/62
  16. ^ http://ardiz.blogspot.com/2011/06/pia la-adiwiyata-smpn-1-tarakan-diarak.ht ml
  17. ^ http://www.smpn1trk.sch.id
  18. ^ http://www.radartarakan.co.id/index.p hp/kategori/detail/Kaltara/8084
  19. ^ http://www.sman1-trk.sch.id/
  20. ^ http://www.tarakan-tv.com/pendidikan/ 1113-sman-1-raih-duta-baca-tingkat-pr ovinsi
  21. ^ http://tarakan-tv.com/pemerintah/130- jembatan-bulan-harus-didukung-provins i
  22. ^ http://arkeologi.web.id/articles/arke ologi-publik/1102-wisata-budaya-dan-s ejarah-tarakan
  23. ^ http://www.tribunnews.com/2010/08/23/ 2011-tarakan-miliki-waterboom
  24. ^ http://www.radartarakan.co.id/index.p hp/kategori/detail/Tarakan/16495
  25. ^ http://paguntakacity.blogspot.com/201 1/05/rumah-bundar-jadi-embrio-museum- tarakan.html
  26. ^ http://www.tarakan-tv.com/sosialbuday a/654-museum-bundar-menjadi-tujuan-wi sata-internasional
  27. ^ http://ardiz.blogspot.com/2011/07/isl amic-center-baitul-izzah-tarakan.html
  28. ^ http://www.tarakanshop.com/index.php? option=com_content&view=article&a mp;id=113:wisata-tarakan-penangkaran- buaya&catid=41:lokasi-wisata& Itemid=92
  29. ^ http://www.tarakanshop.com/index.php? option=com_content&view=article&a mp;id=104:wana-wisata-persemaian& catid=41:lokasi-wisata&Itemid=92
  30. ^ http://www.tarakanshop.com/index.php? option=com_content&view=article&a mp;id=105:wisata-taman-anggrek-taraka n&catid=41:lokasi-wisata&Item id=92

Lihat pula

Kota Tarakan, Kalimantan Utara
 
Kecamatan
Lambang Kota Tarakan
 
Pusat pemerintahan: Tanjung Selor
 
Kabupaten
 
Kota
  • Tarakan
 


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.