Sriwijaya Air
Sriwijaya Air | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Didirikan | 2003 | ||||||
Hub | Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta | ||||||
Kota fokus | Pangkal Pinang Palembang Pontianak | ||||||
Ukuran armada | 38 | ||||||
Kota tujuan | 43 | ||||||
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia | ||||||
Orang penting | Chandra Lie, Direktur | ||||||
Situs web | www.sriwijayaair.co.id |
Sriwijaya Air adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Sriwijaya Air didirikan oleh keluarga Lie (Hendry Lie dan Chandra Lie) dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim.
Sriwijaya Air didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu yang berasal dari kota Palembang. Keinginan tersebut kemudian diwujudkan melalui pengembangan transportasi udara.
Pada mulanya Sriwijaya Air hanya mengoperasikan 1 armada Boeing 737-200 yang kemudian seiring waktu terus ditambah hingga memiliki 15 armada Boeing 737-200. Sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pemenuhan pelayanan publik yang lebih baik, Sriwijaya Air kemudian menambah dan memperluas jangkauan penerbangannya dari Barat ke Timur sekaligus menambah pesawat dengan seri yang lebih baru,yaitu Boeing 737-300,Boeing 737-400,Boeing 737-500W,dan Boeing 737-800NG.
Maskapai ini sempat memesan 20 unit Embraer 175 dan Embraer 195 namun kemudian pesanan ini dibatalkan,dan kemudian digantikan oleh Boeing 737-500. Namun ada kemungkinan bahwa Sriwijaya Air akan memesan Embraer kembali,yang akan dialokasikan ke anak perusahaannya,yaitu NAM Air.
Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Sriwijaya Air (termasuk anak perusahan Sriwijaya Air, Nam Air) berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan pada April 2014.
Daftar tujuan
Armada
Armada terhitung Agustus 2014, antara lain:[1]
Jenis Pesawat | Beroperasi | Dalam Pesanan | Kelas Penumpang | Catatan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
B | E | Total | ||||||
Boeing 737-300 | 12 | - | - | 154 | 154 | Beberapa pesawat telah menggunakan livery terbaru | ||
Boeing 737-400 | 5 | - | - | 168 | 168 | Beberapa pesawat telah menggunakan livery baru | ||
Boeing 737-500 | 17 | 8 | 112 | 120 | 2 Pesawat dioperasikan oleh NAM Air | |||
Boeing 737-800[2] | 4 | 20 | 8 | 168 | 176 | |||
!Total | 38 | 20 |
Mantan armada
Pesawat | Total | Keterangan |
---|---|---|
Boeing 737-200 | 15 | Dipensiunkan pada 23 Agustus 2013 |
Boeing 737-300 | 1 | PK-CKM tergelincir di Yogyakarta pada tahun 2011. |
Boeing 737-400 | 1 | PK-CJV tergelincir di Pontianak pada tahun 2012. |
Boeing 737-800 | 1 | PK-CLR dikembalikan ke lessor pada 2013. |
Insiden
- 27 Agustus 2008 - Sriwijaya Air Penerbangan 062 tergenlincir di Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin saat sedang mendarat. Kejadian ini disebabkan kerusakan yang terjadi pada sistem rem. Tidak ada korban jiwa
- 27 Januari 2010 - Sriwijaya Air dengan rute Jakarta - Padang tergelincir saat mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
- 20 Desember 2011 - Sriwijaya Air SJ 230 PK-CKM rute Jakarta - Yogyakarta tergelincir di Bandara Adisutjipto [3]. Tidak ada korban jiwa
- 13 Oktober 2012 - Sriwijaya Air Penerbangan SJ 0021 Medan - Padang salah mendarat di Bandar Udara Tabing . Tidak ada korban jiwa
- 27 Maret 2013 - Sriwijaya Air penerbangan Medan ke Padang tergelincir ketika baru saja mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Tidak ada korban jiwa [4].
Galeri
Sriwijaya Boeing 737-200 di Bandar Udara Supadio, Pontianak.
Sriwijaya Boeing 737-800 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Salah satu Boeing 737-200 milik Sriwijaya Air.
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Sriwijaya Air
|
|
wiki.kelas-karyawan.co.id, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.