Lengkuas

Lengkuas
Lengkuas (Alpinia galanga)
Lengkuas (Alpinia galanga)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Zingiberales
Famili:Zingiberaceae
Upafamili:Alpinioideae
Bangsa:Alpinieae
Genus:Alpinia
Spesies:A. galanga
Nama binomial
Alpinia galanga
(L.) Willd.
Sinonim

Sumber:[1][2]

  • A. galanga (L.) Swartz
  • A. pyramidata Bl.
  • Amomum medium Lour.
  • Languas galanga (L.) Merr.
  • L. galanga (L.) Stuntz.
  • Maranta galanga L.
Tumbuhan lengkuas

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Deskripsi

Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun.[2] Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua.[1] Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya.[2] Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.[1]

Referensi

  1. ^ a b c Dalimartha 2009, hlm. 89-94.
  2. ^ a b c Sastrapradja et al. 1981, hlm. 57.
Bibliografi
  • Dalimartha, Setiawan (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia 6. Depok: Puspa Swara. ISBN 978-979-1480-19-2. 
  • Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian 7. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. 
 
Bumbu dapur
Adas · Adas manis · Adas sowa (dill) · Andaliman · Asam cikala · Asam gelugur · Asam jawa · Asam kandis · Bangle · Bawang bombay · Bawang merah · Bawang putih · Bunga lawang (kembang pekak) · Cengkeh · Daun bawang · Jahe · Jeruk nipis · Jeruk purut · Jintan · Jintan hitam · Jintan putih · Kapulaga · Kapulaga seberang · Kecombrang (honje, bunga kantan dan honje hutan) · Kemangi · Kemiri · Kencur · Ketumbar · Kulit manis (kayu manis) · Kunyit · Lada · Laurel (salam sebrang) · Lempuyang · Lengkuas · Mustar · Pala dan fuli · Pandan wangi · Salam · Salam koja · Selasih (basil) · Serai · Suji · Temu giring · Temu hitam · Temu kunci · Temu lawak · Temu mangga · Temu putih · Temu putri · Temu rapet · Temu tis · Vanili · Wijen
 
Wangi-wangian
Akar wangi · Cendana · Damar · Gaharu · Kapur barus  · Kayu putih (gelam) · Kayu mesoyi (masoi) · Kemenyan arab · Kemenyan jawa · Kopal · Kenanga · Mawar
 
Penyamak kulit dan pewarna
Gambir · Kesumba · Secang (sepang) · Soga · Suji · Tarum (indigo)


Sumber :
wiki.ptkpt.net, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.