Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Malam, Kelas Online, Kelas Karyawan

Cari di Kumpulan Referensi Umum   
Indeks Artikel: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 +.- Daftar isi | Manual book
Artikel sebelumnya  (IAIN Sunan Ampel)(IAIN Syekh NurjatiArtikel berikutnya

IAIN Surakarta

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta
Didirikan12 September 1992
JenisPerguruan tinggi negeri
LokasiJalan Pandawa Pucangan KartasuraSukoharjo, Jawa Tengah
Situs webiain-surakarta.ac.id
Logo-iain.png

Daftar isi

Sejarah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, yang dahulu bernama "Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta"), adalah sebuah perguruan tinggi negeri Islam di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Gagasan tentang pendirian Lembaga ini muncul dari H. Munawwir Syadzali, MA untuk membuat Lembaga Pendidikan Tinggi Islam Unggulan yang mampu menghasilkan lulusan yang mumpuni (ulama plus). Menurutnya, membina lembaga pendidikan tinggi Islam bukanlah sekadar memperbanyak jumlahnya, tetapi lebih penting dari itu ialah meningkatkan mutu pendidikan.

Untuk memenuhi keinginan luhur itu, Munawwir merintis secara bertahap IAIN baru yang menampung alumni dari Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK), sebuah madrasah yang menekankan ilmu-ilmu keislaman dengan menggunakan pengantar bahasa Arab dan Inggris. Pendirian IAIN baru ini dimulai dengan cara mencangkokkan ke IAIN Walisongo Semarang melalui relokasi Fakultas Ushuluddin, Kudus dan Fakultas Syari'ah, Pekalongan ke Surakarta.

Pembukaan kedua fakultas itu secara resmi diawali dengan kuliah perdana Fakultas Syari'ah dan Ushuluddin, Surakarta, pada tanggal 12 September 1992 di Balai Kota Surakarta langsung oleh H. Munawwir Syadzali sendiri. Pada kesempatan itu beliau menyatakan bahwa 14 IAIN di seluruh Indonesia berikut sejumlah fakultas yang berada di luar kampus induknya belum memenuhi kualitas yang diharapkan. Para dosen IAIN banyak yang tidak menguasai Bahasa Arab. Padahal Bahasa Arab sebagai alat untuk mendalami sumber ilmu-ilmu keislaman. Kekurangan serupa, juga terjadi pada kemampuan berbahasa Inggris, sebagai bahasa komunikasi internasional.

Lahirnya IAIN unggulan ini, diakui merupakan garis kontinum dari cita-cita Munawwir setelah beliau sukses mendirikan Madrasah Aliyah Program khusus (MAPK) pada tahun 1987 dengan mengambil tempat di Padang Panjang, Sumatera Barat; Ciamis, Jawa Barat; Daerah Istimewa Yogyakarta; Ujung Pandang; Sulawesi Selatan; dan Jember, Jawa Timur. Beberapa tahun kemudian jumlahnya bertambah lima lagi, yaitu Banda Aceh, Lampung, Solo, Banjarmasin, dan Mataram. Para alumni dari proyek percontohan MAPK ini adalah bibit-bibit unggul yang harus segera ditampung pada pendidikan tingkat tinggi. Sebab, jika mereka meneruskan ke IAIN yang sudah ada dikhawatirkan mereka akan mengalami kemunduran, karena harus menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain lulusan SLTA umum dan MAN yang tidak disiapkan secara khusus, kecuali lulusan SLTA yang dikelola oleh pesantren-pesantren yang berkualifikasi baik. Dari sinilah akhirnya lahir gagasan perlunya disiapkan IAIN unggulan yang dapat menampung mereka.

Dua fakultas : Syari'ah dan Ushuluddin yang telah dipindahkan ke Surakarta itu berkembang bagus karena calon mahasiswa yang cukup unggul sebab mereka berasal dari lulusan MAPK di seluruh Indonesia dan perhatian dari pihak Departemen Agama Pusat sangat besar. Kedua faktor ini menjadi motivator besar dalam mengembangkan kedua fakultas itu. Namun pada tahun 1997, tepatnya pada tanggal, 1 Juli 1997 situasi nasional berubah secara mencolok, yakni seluruh fakultas IAIN, khususnya yang berada di luar kampus induknya diubah statusnya menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) tidak terkecuali dua fakultas yang baru beberapa tahun pindah ke Surakarta, sehingga keduanya digabungkan menjadi satu dengan nama STAIN Surakarta. Surakarta sengaja diabadikan menjadi nama bagi STAIN ini, adalah sebagai kenangan terhadap nama eks karesidenan Surakarta tempo dulu dan sekaligus memberikan kesan bahwa STAIN ini ialah milik seluruh warga yang berada di eks karesidenan itu meskipun lokasinya berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Fakultas

Fakultas yang dimiliki oleh IAIN Surakarta ada 3, yaitu

  1. Fakultas Ushuludin dan Dakwah
  2. Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
  3. Fakultas Tarbiyah dan Bahasa

Perubahan Status

Dengan diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2011, maka STAIN Surakarta berubah status menjadi IAIN Surakarta. [1]

Rujukan

  1. ^ Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2011


 
 
UIN
 
IAIN
 
STAIN


Sumber :
wiki.kelas-karyawan.co.id, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.