Stasiun Tanjung Priok

Stasiun Tanjung Priok
Logo PT KAI (Persero).svg
Tanjung Priok 
+1,5 m 
Stasiun Tj.Priok.jpg
Stasiun Tanjung Priok
Letak
ProvinsiDKI Jakarta
KotaJakarta Utara
KecamatanTanjung Priok
KelurahanTanjung Priok
AlamatJalan Taman Stasiun Tanjung Priok
Kode pos14130
Koordinat geografis6°06′40″LS 106°52′51″BT / 6,1112083°LS 106,8808472°BT / -6.1112083; 106.8808472
Sejarah
Tahun dibuka1914
Informasi lain
Singkatan stasiunTPK
Ketinggian+1,5 m
LayananKA Commuter Jabodetabek, Bengawan, Brantas, dan Kertajaya, KRD Tanjung Priok-Cikampek
Tata letak stasiun

Stasiun Tanjung Priok adalah salah satu stasiun tua yang terletak di seberang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Memiliki langgam bangunan art deco, stasiun ini termasuk salah satu bangunan tua yang dijadikan cagar budaya DKI Jakarta.

Sejarah

Stasiun Tanjung Priok pada tahun 1950-an

Keberadaan Stasiun Tanjung Priok tidak dapat dipisahkan dengan ramainya Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan kebanggan masa Hindia Belanda itu, dan bahkan berperan sebagai pintu gerbang kota Batavia serta Hindia Belanda.

Bandar pelabuhan yang dibangun pada 1877 di masa Gubernur Jendral Johan Wilhelm van Lansberge yang berkuasa di Hindia-Belanda pada tahun 1875-1881 itu semakin mengukuhkan perannya sebagai salah satu pelabuhan paling ramai di Asia setelah dibukanya Terusan Suez.

Stasiun Tanjung Priok menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan Batavia yang berada di selatan. Alasan pembangunan ini karena pada masa lalu wilayah Tanjung Priok sebagian besar adalah hutan dan rawa-rawa yang berbahaya sehingga dibutuhkan sarana transportasi yang aman pada saat itu (kereta api). Pada akhir abad ke-19, pelabuhan Jakarta yang semula berada di daerah sekitar Pasar Ikan tidak lagi memadai, dan Belanda membangun fasilitas pelabuhan baru di Tanjung Priok.

Stasiun ini dibangun tepatnya pada tahun 1914 pada masa Gubernur Jendral A.F.W. Idenburg (1909-1916). Untuk menyelesaikan stasiun ini, diperlukan sekitar 1.700 tenaga kerja dan 130 di antaranya adalah pekerja berbangsa Eropa.

Bahkan sejak diselesaikannya stasiun ini, telah timbul protes mengenai "pemborosan" yang dilakukan dalam pembangunan stasiun ini. Dengan 8 peron, stasiun ini amatlah besar, dan nyaris sebesar Stasiun Jakarta Kota yang pada masa itu bernama Batavia Centrum. Sementara, kereta api-kereta api kapal yang menghubungkan kota-kota seperti Bandung dengan kapal-kapal Stoomvaart Maatschappij Nederland dan Koninklijke Rotterdamsche Lloyd langsung menuju ke dermaga pelabuhan dan tidak menggunakan stasiun ini. Stasiun ini terutama hanya digunakan untuk kereta rel listrik yang mulai digunakan di sekitar Batavia pada tahun 1925.

Keadaan terkini

Emplasemen, dengan lok BB 306-08 dipanaskan
Lobi dan loket karcis
Sudut kanan depan stasiun

Menjelang awal abad ke-21, kondisinya sempat tidak terawat. Meskipun demikian, stasiun peninggalan pemerintah Hindia-Belanda ini nampaknya seakan tidak peduli dengan perubahan suasana di sekitarnya. Seakan tidak peduli dengan teriknya hawa dipinggir pantai Tanjung Priok, kerasnya kehidupan pelabuhan dan hilir mudiknya kendaraan besar seperti kontainer bahkan semrawutnya terminal bus di depannya.

Tetapi kita masih dapat membayangkan betapa artistiknya seni perpaduan antara gaya neo klasik dengan gaya kontemporer. Tak aneh jika bangunan ini pernah berjaya, sebagai salah satu stasiun kebanggaan warga Batavia di era akhir abad ke-18.

Semakin masuk ke dalam bangunan stasiun itu, kondisi bangunan yang memprihatinkan itu semakin terkuak. Atap bangunan yang menjadi saksi perkembangan kota Jakarta ini sudah terlepas di sana-sini. Kaca-kaca dan kerangka atap bangunan sudah mulai lekang dimakan usia. Areal peron sebagian sudah tidak terawat bahkan di sisi barat sudah dipenuhi oleh para tunawisma.

Kemunduran fisik stasiun itu bermula ketika ia tidak berfungsi lagi sebagai stasiun penumpang pada awal Januari 2000. Pengebirian fungsi itu membuat pemasukan dana dari tiket peron semakin berkurang. Inilah yang menyebabkan PT Kereta Api (Persero) menyewakan ruangan yang ada di depan bangunan stasiun. Maka bagian depan stasiun pun terisi pemandangan kantor-kantor jasa seperti penjualan tiket kapal laut, pengiriman barang hingga jasa penukaran uang asing sebelum akhirnya PT Kereta Api Indonesia memutuskan membuka kembali stasiun Tanjung Priok sebagai stasiun penumpang pada tahun 2009.

Persiapan dilakukan pada bulan November-Desember 2008 dengan dilaksanakannya renovasi besar-besaran terhadap fisik bangunan stasiun. Selanjutnya, proyek diteruskan dengan rehabilitasi fasilitas track serta pembangunan perangkat sinyal elektrik pada awal tahun 2009. Pada tanggal 28 Maret 2009, stasiun Tanjung Priok dapat kembali difungsikan dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Stasiun Tanjung Priok melayani kereta ekonomi jarak jauh dan lokal Purwakarta. Sebelumnya, KRL Ekonomi AC/Commuter Line rute Tanjung Priok - Bekasi sempat melintas stasiun ini. Sejak diterapkannya single operation KRL, KRL Jakartakota - Tanjungpriok hanya sampai Kampung Bandan. KRL ke Tanjung Priok masih ditunggu masyarakat, menunggu kesiapan armada.

Kereta api

Jadwal Kereta api

Jadwal KA jarak jauh Stasiun Tanjung Priok (TPK) mulai 1 Juni 2014

No KAKATujuanKelasTibaBerangkat
164BengawanJakarta Tanjung Priok (TPK)Ekonomi AC00.54-
157BrantasJakarta Tanjung Priok (TPK)Ekonomi AC01.57-
157KertajayaJakarta Tanjung Priok (TPK)Ekonomi AC07.51-
163BengawanSolo Purwosari (PWS)Ekonomi AC-11.25
158KertajayaSurabaya Pasar Turi (SBI)Ekonomi AC-13.35
156BrantasKediri (KD)Ekonomi AC-15.35

Angkutan umum yang terhubung

  • Mikrolet M14 Tanjung Priok-Cilincing
  • Mikrolet M15 Tanjung Priok-Kota via Kampung Bandan
  • Mikrolet M15A Tanjung Priok-Kota via Mangga Dua
  • Mikrolet M30A Tanjung Priok-Pulo Gadung
  • KWK U01 Tanjung Priok-Cakung Cilincing
  • KWK U03A Tanjung Priok-Sukapura
  • KWK U05 Tanjung Priok-Bulak Turi
  • KWK U06 Tanjung Priok-Walang Baru
  • KWK U07 Tanjung Priok-IGI
  • KWK U08 Tanjung Priok-Rorotan
  • KWK U09 Tanjung Priok-Cilincing
  • Metromini T41 Tanjung Priok-Pulo Gadung
  • Metromini U23 Tanjung Priok-Marunda
  • Metromini U24 Tanjung Priok-Senen
  • DAMRI Tanjung Priok-Bandara
  • Jasa Utama 125 Tanjung Priok-Blok M (via Gunung Sahari - Ps. Baru - Thamrin - Sudirman - Polda)
  • Jasa Utama 159 Tanjung Priok-Grogol (via Gunung Sahari - Mangga Besar - Sawah Besar - Roxi)
  • PPD 43 Tanjung Priok-Cililitan
  • Mayasari Bakti AC07 Tanjung Priok-Kampung Rambutan (via Podomoro - Ps. Rebo)
  • Mayasari Bakti AC25 Tanjung Priok-Bekasi (via Podomoro - Pekayon)
  • Mayasari Bakti AC42 Tanjung Priok-Cileungsi (via Podomoro - Cibubur)
  • Mayasari Bakti AC49 Tanjung Priok-Blok M (via Sungai Bambu - Tol - Polda - Grogol - Slipi)
  • Mayasari Bakti AC82 Tanjung Priok-Depok (via Podomoro - Cempaka Mas - Tol TB Simatupang - Lt. Agung)
  • Mayasari Bakti AC135 Tanjung Priok-Ciputat (via Podomoro - Cempaka Mas - Rawamangun - Tol TB Simatupang - Cilandak - Lebak Bulus)
  • Mayasari Bakti P14 Tanjung Priok-Tanah Abang (via Senen - Kebon Sirih)
  • Mayasari Bakti R51 Tanjung Priok-Pulo Gadung (via Podomoro - Cempaka Mas - K. Gading)
  • Maya Raya Tanjung Priok-Cikarang (via Podomoro - Cibitung)
  • Transjakarta Koridor 10
  • Transjakarta Koridor 12
  • APTB Transjakarta Tanjung Priok-Bogor (via Koridor 10 - UKI - Tol Jagorawi)

Lintas


Stasiun sebelumnya:
Stasiun Ancol
Stasiun berikutnya:
-


Jalur kereta api Tanjungpriok-Sungailagoa
Stasiun sebelumnya:
-
Stasiun berikutnya:
Stasiun Pasoso
 
Jakarta
 
Banten
 
Jawa Barat
 
Jawa Tengah
 
DIY
 
Jawa Timur
 
Sumatera Utara
 
Sumatera Barat
 
Tak beroperasi
 
KRL


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, wiki.andrafarm.com, dsb.