Bahasa Gayo

Gayo
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera (di provinsi Aceh)
Jumlah penuturKurang Lebih 550.000  (tidak ada tanggal)
Rumpun bahasa
Austronesia
Kode-kode bahasa
ISO 639-2gay
ISO 639-3gay

Bahasa Gayo (pengucapan: Gayô) adalah sebuah bahasa dari rumpun Austronesia yang dituturkan oleh suku Gayo di provinsi Aceh, yang terkonsentrasi di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Lokop di kabupaten Aceh Timur. Keempat daerah ini merupakan wilayah inti suku Gayo.

Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di Nusantara. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo “urang Gayo” itu sendiri di Indonesia. Sementara orang Gayo “urang Gayo” merupakan suku asli yang mendiami Aceh.[diragukan ]. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat sendiri yang membedakan identitas mereka dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Daerah kediaman mereka sendiri disebut dengan tanoh Gayo (tanah Gayo), tepatnya berada di tengah-tengah provinsi Aceh.

Sejarah

Bahasa-bahasa yang ada di Nusantara masuk dalam kelompok Austronesia (Merrit Ruhlen dalam Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21: 27). Sedangkan Bahasa Gayo termasuk dalam rumpun bahasa Melayo-Polinesia seperti yang disebutkan Domenyk Eades dalam bukunya A Grammar of Gayo: A Language of Aceh, Sumatra:

“Gayo belongs to the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian family of languages. Malayo-Polynesian languages are spoken in Taiwan, the Philippines, mainland South-East Asia, western Indonesia…”(Eades 2005:4)

Bahasa ini (bahasa Gayo) merupakan bagian dari bahasa Melayo-Polinesia, dan dikelompokan dalam bagian Austronesia seperti yang disebutkan Merrit Ruhlen di atas. Secara khusus, masih belum diketahui kapan dan periodesasi perkembangan bahasa ini (Gayo). Yang pasti, bahasa ini ada sejak suku ini menempati daerah ini. Suku Gayo sendiri sudah menempati Aceh (Peureulak dan Pasai, pantai timur dan sebagian pantai utara Aceh) sejak sebelum masehi (Ibrahim, 2002:1). Untuk menelusuri sejarah awal terbentuknya dan periodesasi bahasa ini, diperlukan kajian komprehensif dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu terutama linguistik historis, linguistik komparatif dan sosio-linguistik untuk mengetahui hal di atas secara pasti. "

Perkembangan bahasa ini kemudian tidak terlepas dari persebaran orang Gayo menjadi beberapa kelompok yaitu Gayo Lut (seputar danau Laut Tawar termasuk kabupaten Bener Meriah), Gayo Deret yaitu daerah Linge dan sekitarnya (masih merupakan bagian wilayah kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lukup/Serbejadi (kabupaten Aceh Timur), Gayo Kalul (Aceh Tamiang), Gayo Lues (kabupaten Gayo Lues dan beberapa kecamatan di Aceh Tenggara, juga sebagian kecil terdapat di Aceh Selatan. Faktor ekonomi menjadi motivasi utama persebaran tersebut, seperti yang dijelaskan dalam bahasa adat Gayo, “ari kena nyanya ngenaken temas, ari kena empet ngenaken lues.” Artinya, disebabkan karena kehidupan yang kurang baik, (sehingga) berusaha untuk lebih baik, karena sempit (lahan pertanian, perkebunan, dan lain-lain) berusaha untuk lebih luas.” Terjadinya persebaran tersebut turut memengaruhi penamaan-penamaan suku Gayo, variasi dialek dan kosakata yang mereka miliki. Gayo Lokop atau Serbejadi misalnya, merupakan nama sebuah kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Timur. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul dan Gayo Lues, komunitas Gayo yang masing-masing ada di hulu sungai Tamiang, Pulo Tige (kabupaten Aceh Tamiang) dan kabupaten Gayo Lues termasuk beberapa kecamatan di kabupaten Aceh Tenggara. Penamaan tersebut menggambarkan daerah hunian baru yang mereka diami. Orang-orang Gayo di kabupaten Bener Meriah masih merupakan bagian dari Gayo Lut (Takengon), yang beberapa tahun lalu, kabupaten Bener Meriah mekar dari kabupaten Aceh Tengah. Sementara, sebagian kecil komunitas Gayo di Aceh Selatan tidak menunjukan perbedaan nama seperti di tempat lain.

Variasi Dialek

Salah satu dampak dari pesebaran yang terjadi yaitu adanya variasi dialek pada bahasa Gayo. Meski demikian, perbedaan tersebut tidak memengaruhi penutur bahasa Gayo dalam berkomunikasi satu sama lain. Pengaruh dari luar yaitu bahasa di luar bahasa Gayo turut memengaruhi variasi dialek tersebut. Perbedaan tersebut tidak hanya pada aspek fonologi tetapi juga pada kosakata yang digunakan. Namun, untuk yang kedua (kosa kata) tidak menunjukan pengaruh yang begitu besar. Sebagai contoh, bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge dan Gayo Lues. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul, di Aceh Tamiang, sedikit banyak terdapat pengaruh Melayu karena lebih dekat ke Sumatera Utara. Kemudian, Gayo Lues lebih dipengaruhi oleh bahasa Alas dan bahasa Karo karena interaksi yang lebih banyak dengan kedua suku tersebut lebih-lebih komunitas Gayo yang ada di kabupaten Aceh Tenggara.

Dalam hal dialek yang ada pada suku Gayo, M.J. Melalatoa membagi dialek Gayo Lut terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Deret; sedangkan Bukit dan Cik merupakan sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari sub-dialek Gayo Lues dan Serbejadi. Sub-dialek Serbejadi sendiri meliputi sub-sub dialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak., dkk menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/Serbejadi dan Kalul). Namun demikian, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/Serbejadi dan Gayo Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).

Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur (memanggil seseorang) dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu (anda) Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua dan/atau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna jamak dan panggilan intim antara suami istri. Tambahan pula, bahasa Gayo Lut dinilai lebih sopan dan halus dibandingkan dengan bahasa Gayo lainnya.

Fungsi

Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), namun perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai bahasa pengantar terutama pada periode awal penyebaran Islam dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada saman, didong dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota Takengon sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan budaya bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.

Contoh

  • Contoh Percakapan perkenalan dalam bahasa Gayo:
  • Basa Gayo = Bahasa Gayo
  • Sa Geral ni Kam = Sapa nama Kamu
  • Geralku Sejuk = Nama saya Sejuk
  • sana këber? = Apa kabar?
  • Këber jeroh = Kabar baik
  • Nge ke mangan? = Sudah makan?
  • Gëre ilen = Belum
  • I Gayo ko taring i sihen? = Di Gayo kamu tinggal dimana?
  • Aku taring i Lut Kucak = Saya tinggal di Lut Kucak
  • Selo gèh wè ku umahku? = Kapan dia datang ke rumah saya?
  • Ama malè beluh ku Linge serloni = Ayah akan pergi ke Linge hari ini
  • singah ku umah = Mampir ke rumah
  • Barik selo ike ara masa = Kapan-kapan kalau ada waktu
  • I pangan yoh, enti kemèl-kemèl! = Ayo dimakan donk, jangan malu-malu!
  • Aku malè ulak = Saya mau pulang
  • Tengah ngune? = Sedang apa?
  • Tengah mubasuh = Sedang mencuci/membasuh

Pranala luar

Bahasa Gayo

Wilayah Bahasa Gayo

 
Bahasa Indonesia (Isyarat 2)
 
 
 
 
 
 

Baduy Betawi Indonesia Peranakan 1 Javindo 1 Jawa Kangean Kawi Madura Osing Pecok 1 Sunda Tengger

 
 
 

Abui Adang Adonara Alor Amarasi Anakalangu Bali Bengkala 2 Bilba Bima Blagar Bunak b Dela-Oenale Dengka Dhao Ende Hamap Helong Ile Ape Kabola • Kafoa • Kamang • Kambera Kedang Kelon • Kemak b Ke'o Kepo' Kodi Komodo Kui Kula Lamaholot Lamalera Lamatuka Lamboya Lamma • Laura Lembata Barat Lembata Selatan Levuka Lewo Eleng Lewotobi Lio Lole Melayu Bali Melayu Kupang Melayu Larantuka Mamboru Manggarai Nage Nedebang Ngada Ngada Timur Palue Rajong Rembong Retta • Ringgou Riung Rongga Sabu Sasak Sawila Sikka So'a • Sumbawa Tambora Tereweng • Termanu Tetun b Tewa • Tii • Uab Meto Wae Rana • Wanukaka Wejewa Wersing

 
 
 

Abal Ampanang Aoheng Bahau Bakati' Barangas Bekati' Rara • Bekati' Sara • Bakumpai Banjar Basap • Benyadu' Bidayuh Biatah • Bidayuh Bukar-Sadong • Bolongan • Bukat Bukitan • Burusu • Dusun Deyah Dusun Malang Dusun Witu Embaloh Hovongan Iban a Jangkang Kayan Mahakam Kayan Busang Kayan Sungai Kayan Kayan Mendalam Kayan Wahau Kelabit a Kembayan Kendayan Keninjal Kenyah Kelinyau Kenyah Wahau Kereho Kohin Lawangan Lengilu Lun Bawang Ma'anyan Melayu Berau Melayu Bukit Melayu Kutai Kota Bangun Melayu Kutai Tenggarong Melayu Dayak Modang Mualang Ngaju Okolod Ot Danum Paku Punan Aput Punan Merah Punan Merap • Punan Tubu • Putoh • Ribun • Sa'ban • Sanjau Basap • Sanggau Seberuang Segai Selungai Murut • Semandang • Sembakung Murut • Siang Tagal Murut • Taman Tausug Tawoyan Tidong Tunjung Uma' Lasan • Uma' Lung

 
 
 

Andio Aralle-Tabulahan Bada Bahonsuai Bajau Indonesia Balaesang Balantak Bambam Banggai Bantik • Baras • Batui • Behoa • Bentong • Bintauna • Boano • Bobongko Bolango • Bonerate • Budong-Budong • Bugis Bungku Buol • Busoa • Campalagian Cia-Cia Dakka • Dampelas • Dondo • Duri Enrekang Gorontalo Kaidipang Kaili Da'a • Kaili Ledo • Kaili Unde • Kaimbulawa • Kalao • Kalumpang • Kamaru Kioko • Kodeoha • Konjo Pegunungan • Konjo Pesisir Koroni • Kulisusu • Kumbewaha • Laiyolo • Lasalimu • Lauje Lemolang Liabuku Lindu • Lolak • Maiwa Makassar Melayu Makassar Melayu Manado Malimpung Mamasa Mamuju • Mandar Moma • Mongondow Mori Atas Mori Bawah Moronene • Muna Napu • Padoe Pamona Panasuan Pancana • Pannei • Pendau • Ponosakan • Rahambuu • Rampi • Ratahan • Saluan • Sangir Sarudu Sedoa • Seko Padang • Seko Tengah • Selayar Suwawa • Tae' Taje • Tajio • Talaud Taloki Talondo' • Toala' • Tolaki Tomadino Tombelala Tombulu Tomini • Tondano • Tonsawang Tonsea Tontemboan Topoiyo • Toraja-Sa'dan Totoli Tukang Besi Selatan Tukang Besi Utara Ulumanda' • Uma • Waru • Wawonii Wolio Wotu

 
 
 

Alune Amahai Ambelau Aputai Asilulu Babar Tenggara • Babar Utara • Banda • Barakai Bati • Batuley • Benggoi • Boano • Bobot • Buli Buru • Dai • Damar Barat • Damar Timur • Dawera-Daweloor • Dobel • Elpaputih • Emplawas • Fordata • Galela Gamkonora • Gane • Gebe • Geser-Gorom • Gorap • Haruku • Hitu • Horuru • Hoti • Huaulu • Hukumina • Hulung • Ibu • Ili'uun • Imroing • Kadai • Kaibobo • Kamarian • Kao • Karey • Kayeli Kei Kisar Koba • Kola • Kompane • Kur • Laba • Laha • Larike-Wakasihu • Latu • Leti • Liana-Seti • Lisabata-Nuniali • Lisela • Lola • Loloda • Lorang • Loun • Luang • Luhu • Maba • Makian Barat • Makian Timur • Melayu Ambon Melayu Bacan Melayu Banda Melayu Maluku Utara Mangole • Manipa • Manombai • Manusela • Mariri • Masela Barat • Masela Tengah • Masela Timur • Masiwang • Modole • Moksela • Naka'ela • Nila • Naulu Selatan • Naulu Utara • Nusa Laut • Oirata • Pagu • Palumata • Patani • Paulohi • Perai • Piru • Roma • Sahu • Salas • Saleman • Saparua • Sawai Seit-Kaitetu • Selaru • Seluwasan • Sepa • Serili • Serua • Sula • Tabaru • Taliabu • Talur • Tarangan Barat • Tarangan Timur • Tela-Masbuar • Teluti • Teor • Ternate Ternateño1 Te'un • Tidore Tobelo Tugun Tugutil • Tulehu • Ujir • Waioli • Watubela • Wamale Selatan • Wamale Utara • Yalahatan • Yamdena

 
 
 

Abinomn 3 Abun 3 Aghu Airoran Ambai Anasi Ansus Arandai Arguni As Asmat Pantai Kasuari • Asmat Tengah • Asmat Utara • Asmat Yaosakor • Atohwaim Auye Awbono Awera Awyi Awyu Asue Awyu Tengah • Awyu Edera • Awyu Jair • Awyu Utara • Awyu Selatan • Bagusa Baham Barapasi Bauzi • Bayono • Bedoanas • Beneraf • Berik • Betaf • Biak Biga • Biritai • Bonggo • Burate • Burmeso • Burumakok • Buruwai • Busami • Citak Citak Tamnim • Dabe • Damal • Dani Lembah Bawah • Dani Lembah Tengah • Dani Lembah Atas • Dani Barat • Dao • Dem • Demisa • Dera • Diebroud • Dineor • Diuwe • Doutai • Duriankere • Dusner Duvle • Edopi • Eipomek • Ekari • Elseng 3 Emem • Eritai • Erokwanas • Fayu • Fedan • Foau • Gresi • Hatam 3 Hupla • Iau • Iha • Iha Pijin 4 Irarutu Iresim • Isirawa • Itik • Iwur • Jofotek-Bromnya • Kaburi • Kais • Kaiy • Kalabra • Kamberau • Kamoro • Kanum Bädi • Kanum Ngkâlmpw • Kanum Smärky • Kanum Sota • Kapauri • Kaptiau • Karas • Karon Dori • Kaure • Kauwera • Kawe • Kayagar • Kayupulau • Kehu 5 Keijar • Kemberano • Kembra 5 Kemtuik Ketengban • Ketum • Kimaghima • Kimki • Kirikiri • Kofei • Kokoda • Kombai • Komyandaret • Konda • Koneraw • Kopkaka • Korowai • Korupun-Sela • Kosare • Kowiai • Kuri • Kurudu • Kwer • Kwerba • Kwerba Mamberamo • Kwerisa • Kwesten • Kwinsu • Legenyem Lepki 5 Liki • Maden • Mai Brat Mairasi • Maklew • Melayu Papua Mander • Mandobo Atas • Mandobo Bawah • Manem • Manikion • Mapia • Marau • Marind • Marind Bian • Masimasi • Massep 3 Matbat • Mawes • Ma'ya • Mekwei • Meoswar • Mer • Meyah • Mlap • Mo • Moi • Molof 5 Mombum • Momina • Momuna • Moni • Mor • Mor • Morai • Morori • Moskona • Mpur 3 Munggui • Murkim 5 Muyu Utara • Muyu Selatan • Nafri Nakai • Nacla • Namla 5 Narau • Ndom • Nduga • Ngalum • Nggem • Nimboran • Ninggerum • Nipsan • Nisa • Obokuitai • Onin • Onin Pijin 4 Ormu • Orya • Papasena • Papuma • Pom • Puragi • Rasawa • Riantana • Roon • Samarokena • Saponi • Sauri • Sause • Saweru • Sawi • Seget • Sekar • Semimi • Sempan • Sentani Serui-Laut • Sikaritai • Silimo • Skou Sobei Sowanda • Sowari • Suabo • Sunum • Tabla • Taikat • Tamagario • Tanahmerah • Tandia • Tangko • Tarpia • Tause • Tebi • Tefaro • Tehit • Tobati Tofanma 5 Towei • Trimuris • Tsaukambo • Tunggare • Una • Uruangnirin • Usku 5 Viid • Vitou • Wabo • Waigeo • Walak • Wambon • Wandamen • Wanggom • Wano • Warembori • Wares • Waris • Waritai • Warkay-Bipim • Waropen Wauyai • Woi • Wolai • Woria • Yahadian • Yale Kosarek • Yali Angguruk Yali Ninia • Yali Lembah • Yaqay • Yarsun • Yaur • Yawa • Yei • Yelmek • Yeretuar • Yetfa • Yoke • Zorop

 

1 Kreol 2 Bahasa isyarat 3 Bahasa isolat 4 Bahasa Pidgin 5 Tidak diklasifikasikan
a juga dituturkan di Malaysia dan/ Brunei Darussalam. • b juga dituturkan di Timor Leste, Papua Nugini dan/ negara-negara Oseania lainnya. Italik: Bahasa punah atau bahasa mati.

*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.


Sumber :
m.andrafarm.com, wiki.gilland-group.com, id.wikipedia.org, dsb.