Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc (lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963)[1] adalah Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 22 Oktober 2009.[2]
Riwayat hidup
Marty telah mengenal dunia internasional sejak umur 9 tahun.[3] Keluarganya menyekolahkan dia ke Singapura setelah lulus dari SD Kris di Jakarta pada 1974.[4] Kemudian, di Singapura, Marty bersekolah di Singapore International School (1974). Namun, kemudian pindah ke sekolah asrama setingkat SMP Ellesmere College dan Concord College, Inggris pada tahun 1981.[3][4]
Marty meneruskan sekolahnya pada tingkat SMP hingga master di Inggris.[3] Ia menyelesaikan kuliah dan meraih gelar BSc, Honours, di bidang hubungan internasional di London School of Economics and Political Science, University of London tahun 1984. Kemudian meraih Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University tahun 1985.[3]
Gelar doktor Marty dapatkan di luar Inggris. Marty meraih gelar Doctor on Philosophy in International Relations dari Australian National University, Australia pada 1993.[3]
Marty mengawali kariernya di departemen luar negeri (Kementrian Luar Negeri) pada 1986.[5] Marty menjadi Staf Badan Litbang Departemen Luar Negeri pada 1986-1990. Karier Marty terus menanjak sejak awal 2000, tepatnya ketika ia ditunjuk sebagai juru bicara Departemen Luar Negeri periode 2002-2005.[2] Pada periode selanjutnya (11 November 2005–5 September 2007), Marty dilantik menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, menggantikan Juwono Sudarsono yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.[2]
Selanjutnya, Marty menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB (5 September 2007–22 Oktober 2009). Pada November, Marty sukses berkiprah di dunia internasional dengan menjadi salah satu orang Indonesia yang pernah menjadi Presiden Dewan Keamanan PBB.[3]
Pada 22 Oktober 2009, Marty dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[2] Ia merupakan Menteri Luar negeri RI yang ke-17, menggantikan Dr. Nur Hassan Wirajuda.[2]
Marty pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, internaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan ASEAN. Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jendral untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005).[1]
Dari pernikahannya dengan Sranya Bamrungphong (dari Thailand), dia dikaruniai tiga orang anak yakni Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa, Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa, Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa.[4]
Referensi
- ^ a b www.antarajatim.com. Profil Menlu Marty Natalegawa. (diakses 13 Mei 2010)
- ^ a b c d e www.deplu.go.id. Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI ke-17. Diakses pada 11 Mei 2010.
- ^ a b c d e f www.antara.co.id. Marty Natalegawa, Nakhoda Pejambon
- ^ a b c www.tokohindonesia.com. Marty Natalegawa: Dubes Termuda Menuju Puncak
- ^ news.okezone.com. Profil Menlu, Marty Matalegawa
Pranala luar
- (Indonesia) "Marty Natalegawa Raih "PR Society Award 2004"", Harian Pelita, 26 Januari 2005 (Salinan Google)
- (Indonesia) "Kalau Bisa Dipersulit, Mengapa Dipermudah?", KOMPAS, 6 Juli 2003
- (Indonesia) "Marty Natalegawa: Saya Bangga Bisa Mewakili Bangsa Indonesia di Forum Internasional", Era Muslim, 3 Februari 2005
|
---|
| | | - Menko Polhukam: Djoko Suyanto
- Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
- Menko Kesra: Agung Laksono
- Mendagri: Gamawan Fauzi
- Menlu: Marty Natalegawa
- Menhan: Purnomo Yusgiantoro
- Menkumham: Patrialis Akbar, Amir Syamsuddin
- Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo, Hatta Rajasa (Plt.)
- Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh, Jero Wacik
- Menperin: M. S. Hidayat
- Mendag: Mari Elka Pangestu, Gita Wirjawan
- Mentan: Suswono
- Menhut: Zulkifli Hasan
- Menhub: Freddy Numberi, E.E. Mangindaan
- Menteri KP: Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo
- Mennakertrans: Muhaimin Iskandar
- Menteri PU: Djoko Kirmanto
- Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih, Ali Ghufron Mukti (Plt.), Nafsiah Mboi
- Mendikbud: Mohammad Nuh
- Mensos: Salim Segaf Al-Jufri
- Menag: Suryadharma Ali
- Menparenkraf: Jero Wacik, Mari Elka Pangestu
- Menkominfo: Tifatul Sembiring
- Mensesneg: Sudi Silalahi
- Menristek: Suharna Surapranata, Gusti Muhammad Hatta
- Menkop UKM: Syarief Hasan
- Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta, Balthasar Kambuaya
- Menteri PPPA: Linda Amalia Sari
- Menteri PANRB: E.E. Mangindaan, Azwar Abubakar
- Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini
- Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
- Menteri BUMN: Mustafa Abubakar, Dahlan Iskan
- Menpera: Suharso Monoarfa, Djan Faridz
- Menpora: Andi Mallarangeng, Agung Laksono (Plt.), Roy Suryo
- Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief
- Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono
- Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo
- Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto
| | |
|
Sumber :
informasi.web.id, wiki.ggiklan.com, id.wikipedia.org, dsb.