|
Penampilan |
---|
putih keperakan (mengapung di minyak)
|
Ciri-ciri umum |
---|
Nama, lambang, Nomor atom | litium, Li, 3 |
---|
Jenis unsur | logam alkali |
---|
Golongan, periode, blok | 1, 2, s |
---|
Massa atom standar | 6,941(2) |
---|
Konfigurasi elektron | 1s2 2s1 2, 1 |
---|
Sifat fisika |
---|
Fase | padat |
---|
Massa jenis (mendekati suhu kamar) | 0,534 g·cm−3 |
---|
Massa jenis cairan pada t.l. | 0,512 g·cm−3 |
---|
Titik lebur | 453,69 K, 180,54 °C, 356,97 °F |
---|
Titik didih | 1615 K, 1342 °C, 2448 °F |
---|
Titik kritis | (diekstrapolasi) 3223 K, 67 MPa |
---|
Kalor peleburan | 3.00 kJ·mol−1 |
---|
Kalor penguapan | 147,1 kJ·mol−1 |
---|
Kapasitas kalor | 24,860 J·mol−1·K−1 |
---|
Tekanan uap |
---|
P (Pa) | 1 | 10 | 100 | 1 k | 10 k | 100 k | at T (K) | 797 | 885 | 995 | 1144 | 1337 | 1610 |
|
Sifat atom |
---|
Bilangan oksidasi | 1 (oksida basa kuat) |
---|
Elektronegativitas | 0,98 (skala Pauling) |
---|
Energi ionisasi | pertama: 520,2 kJ·mol−1 |
---|
ke-2: 7298,1 kJ·mol−1 |
ke-3: 11815,0 kJ·mol−1 |
Jari-jari atom | 145 pm |
---|
Jari-jari atom (terhitung) | 167 pm |
---|
Jari-jari kovalen | 134 pm |
---|
Jari-jari van der Waals | 182 pm |
---|
Lain-lain |
---|
Struktur kristal | kubik pusat tubuh |
---|
Pembenahan magnetik | paramagnetik |
---|
Keterhambatan elektris | (20 °C) 92,8 nΩ·m |
---|
Konduktivitas termal | 84,8 W·m−1·K−1 |
---|
Ekspansi termal | (25 °C) 46 µm·m−1·K−1 |
---|
Kecepatan suara (batang ringan) | (20 °C) 6000 m·s−1 |
---|
Modulus Young | 4,9 GPa |
---|
Modulus Shear | 4,2 GPa |
---|
Bulk modulus | 11 GPa |
---|
Kekerasan Mohs | 0,6 |
---|
Nomor CAS | 7439-93-2 |
---|
Isotop paling stabil |
---|
Artikel utama: Isotop dari litium |
|
· r |
Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Li dan nomor atom 3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam paling ringan sekaligus unsur dengan densitas (massa jenis) paling kecil. Seperti logam-logam alkali lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara yang lembap. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dalam wadah yang diisi minyak anhidrat.
Menurut teorinya, litium (kebanyakan 7Li) adalah salah satu dari sedikit unsur yang disintesis dalam kejadian Dentuman Besar walaupun kelimpahannya sudah jauh berkurang. Sebab-sebab menghilangnya litium dan proses pembentukan litium yang baru menjadi topik penting dalam astronomi. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi,[1] namun oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain. Litium ditemukan di beberapa mineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.
Sekelumit litium terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun unsur ini tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek neurologi dari ion litium Li+ membuat garam litium sangat berguna sebagai obat penstabilan suasana hati. Litium dan senyawa-senyawanya mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik dan gelas tahan panas, aloi dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang, dan baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika nuklir.
Sifat
Litium mengambang di dalam minyak
Litium memiliki satu elektron valensi yang mudah menjadi sebuah kation. Oleh karena itu litium mempunyai kemampuan mengalirkan listrik dan panas dengan baik serta sebagai unsur yang sangat reaktif, walaupun logam alkali yang lain lebih reaktif lagi. Kereaktifan litium yang rendah dibandingkan logam alkali lain adalah karena jarak elektron valensi yang dekat dengan inti.[1]
Logam litium cukup lunak untuk dipotong dengan pisau. Ketika dipotong, ia memiliki warna putih keperakan yang dengan cepat berubah menjadi abu-abu karena oksidasi.[1] Sembari merupakan salah satu logam dengan titik lebur terendah di antara semua unsur logam (180 °C), ia memiliki titik lebur dan didih yang paling tinggi dari golongan logam alkali .
Litium adalah logam yang paling ringan di tabel periodik, begitu ringannya sehingga ia dapat mengambang dalam air atau bahkan minyak, di samping natrium dan kalium yang juga dapat mengambang di dalam air atau minyak. Ia mempunyai massa jenis yang sangat rendah, kira-kira 0.534 g/cm3, ia mengambang di air, tapi juga bereaksi dengannya.[1]
Sejarah
Petalit (LiAlSi4O10) ditemukan pada tahun 1800 oleh kimiawan Brazil José Bonifácio de Andrada e Silva di dalam tambang di Pulau Utö, Swedia. Jöns Jakob Berzelius memberi nama litium pada awalnya yaitu "lithion/lithina", dari kata Bahasa Yunani λιθoς (ditransliterasi "lithos", yang berarti "batu"), untuk mencerminkan penemuan dalam mineral padat, sebagai perbandingan kalium, yang telah ditemukan di abu tanaman, dan natrium yang terdapat banyak dalam tubuh hewan. ia memberikan nama logam di dalam mineral tersebut "lithium". [1]
Produksi
Gambar satelit Salar del Hombre Muerto, Argentina (kiri), dan
Uyuni, Bolivia (kanan), padang garam yang kaya litium. larutan garam yang kayak akan litium dikonsentrasi dengan memompanya ke tambak penguapan garam (tampak di gambar kiri).
Sejak akhir Perang Dunia II, produksi litium meningkat. Logam litium dipisahkan dari unsur lain dalam batuan mineral, misalnya petalit. Garam litium diekstraksi dari air mata air mineral, kolam penampungan air garam, deposit air garam. Logam diproduksi dengan mengelektrolisis leburan campuran litium klorida dan kalium klorida. Pada tahun 1998 harga logam litium adalah 95 US$ / kg (atau 43 US$/pound).[2]
Ada harapan luas untuk menggunakan baterai litium pada kendaraan listrik, tapi satu studi menyimpulkan "lithium karbonat secara realistis produksinya akan memadai untuk hanya sebagian kecil saja dari masa depan PHEV dan kendaraan listrik dalam kebutuhan pasar yang global", bahwa "permintaan dari sektor elektronik portabel akan menyerap lebih banyak rencana penambahan produksi pada dekade ke depan", dan bahwa "produksi massal litium karbonat tidak ramah lingkungan, ini akan menyebabkan kerusakan ekologis pada ekosistem yang tidak dapat diperbaiki yang seharusnya dilindungi dan bahwa tenaga penggerak LiIon tidak kompatibel dengan gagasan 'Mobil Hijau'".
Referensi
- ^ a b c d e Krebs, Robert E. (2006). The History and Use of Our Earth's Chemical Elements: A Reference Guide. Westport, Conn.: Greenwood Press. pp. 47–50. ISBN 0-313-33438-2.
- ^ Ober, Joyce A. "Lithium" (PDF). United States Geological Survey. pp. 77–78. Retrieved 2007-08-19.
Sumber :
wiki.andrafarm.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb.