Salmon (makanan)

Daging salmon yang dijual di pasar
Sashimi salmon
Salmon asap
Salmon atlantik, dari alam liar, mentah
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi142 kcal (590 kJ)
Lemak6.34 g
Protein19.84 g
Air68.50 g
Vitamin A40 IU
Kalsium12 mg (1%)
Besi0.80 mg (6%)
Magnesium29 mg (8%)
Fosfor200 mg (29%)
Kalium490 mg (10%)
Natrium44 mg (2%)
Seng0.64 mg (6%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Sumber: Data Nutrisi USDA

Salmon merupakan ikan dari famili Salmonidae, salah satu jenis ikan berminyak yang hidup di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.[1]. Ikan ini didapatkan dengan cara ditangkap di alam liar atau dibudidayakan. Ikan ini dijual dalam bentuk daging ikan segar, beku, maupun dikalengkan. 99 persen salmon atlantik didapatkan dari budi daya, sedangkan 80 persen salmon pasifik didapatkan dari alam liar.[2]

Secara nutrisi, ikan ini mengandung protein dan vitamin D yang tinggi.[3] Ikan ini juga mengandung kolesterol dengan kadar yang bervariasi antara 23–214 mg/100 g tergantung spesiesnya.[4] Ikan salmon yang telah dimasak mengandung DHA antara 500–1500 mg dan EPA antara 300–1000 mg per 100 gram sajian.[5]

Ikan yang dibudidayakan mengandung kadar dibenzodioxin dan polychlorinated biphenyl dengan kadar hingga 8 kali ikan salmon yang ditangkap di alam liar[6] meski masih jauh di bawah kadar yang dikategorikan membahayakan.[7][8] Meski demikian, manfaat memakan ikan salmon bagi kesehatan dikatakan jauh melebihi risikonya.[9]

Daging ikan salmon secara alami berwarna jingga kemerahan karena keberadaan pigmen karotenoid astaxanthin dan canthaxanthin yang didapatkan ikan salmon dari krill dan zooplankton.[10] Ikan salmon hasil budi daya tidak mendapatkan pakan alami tersebut dan dagingnya berwarna pucat, sehingga pakan ikan salmon budi daya ditambahkan pewarna identik astaxanthin (E161j) dan canthaxanthin (E161g) untuk memberi warna pada dagingnya dan menarik minat konsumen. Alternatifnya adalah dengan memberikan pakan yang sesuai seperti udang namun cukup mahal. Alternatif lainnya yaitu menggunakan ekstrak ragi merah (Phaffia rhodozyma) yang memberikan pigmen yang sama.[11] Namun asupan pigmen canthaxanthin yang berlebihan bagi manusia dapat mempengaruhi kesehatan mata.[10]

Daging salmon mentah dapat mengandung nematoda Anisakis, parasit yang mampu menyebabkan Anisakiasis.

Berbagai sajian salmon lainnya

Referensi

Bahan bacaan terkait

Pranala luar

Daging
 
Utama
Boga bahari
Daging
Daging buruan
Ikan
Unggas
 
Unggas dan
hewan buruan
Food Meat
Seafood Meat
 
Hewan ternak
 
Boga bahari
 
Daging potong dan
daging olahan
 
Subjek
terkait
 
Ikan
Seafood
 
Invertebrata
 
Lainnya
 
Boga bahari olahan
 
Lainnya


Sumber :
id.wikipedia.org, indonesia-info.net, wiki.program-reguler.co.id, dsb.