Alif-laam-miim [2:1] Alif laam miin.
Dzaalikalkitaabu laa rayba fiihi hudan lilmuttaqiin [2:2] Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
Alladziina yu/minuuna bilghaybi wayuqiimuuna shshalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquun [2:3] (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Walladziina yu/minuuna bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika wabil-aakhirati hum yuuqinuun [2:4] dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Ulaa-ika 'alaa hudan min rabbihim waulaa-ika humulmuflihuun [2:5] Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
Innalladziina kafaruu sawaaun 'alayhim a-andzartahum am lam tundzirhum laa yu/minuun [2:6] Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Khatamallaahu 'alaa quluubihim wa'alaa sam'ihim wa'alaa abshaarihim ghisyaawatun walahum 'adzaabun 'azhiim [2:7] Allah telah mengunci-mati hati dan pendenganran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat
Wamina nnaasi man yaquulu aamannaabillahi wabil yaumilaakhiri wamahum bimu'miniin [2:8] Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Yukhaadi'uunallaaha walladziina aamanuu wamaa yakhda'uuna illaa anfusahum wamaa yasy'uruun [2:9] Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
Fii quluubihim maradhun fazaadahumullaahu maradhan walahum 'adzaabun liimun bimaa kaanuu yakdzibuun [2:10] Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. |